Halaman

Sabtu, 29 November 2008

Hari-hari yg Membahagiakan







Jujur, hari-hari terakhir ini menjadi hari-hari paling indah buat aku.

Canda tawa itu seolah menegasikan ketegangan dan kasak-kusuk yang terjadi selama ini di kantor. Berawal dari ledekan Fahmi, sang reporter mbeling, yg ditujukan ke Mas Syarif. Dengan semena-mena Fahmi nuduh Mas Syarif yg lulusan Al Azhar Cairo ini cengeng n kl nangis suka ngumpet di bawah meja kantor.. hahahahaha….

Ga mau kalah.. Mas Syarif spontan mbales ledekan Fahmi… tapi malahan jadi keliatan kikuk…. Pak Agusdin (sang sekretaris redaksi) pun tak bisa menahan tawa melihat tingkah polah ini. Kami berbagi tawa dan keceriaan sore itu.

:)

Hari-hari ini memang hari-hari terakhir aku bersama mereka di kantor ini. Tapi, bisa kupastikan, hari-hari ini adalah hari-hari yg ga akan mudah dilupakan begitu saja. Orang-orang boleh ribut membicarakan permasalahan yg sedang terjadi, tapi kami yg ada di dalam seolah ingin membuktikan bahwa… kami bisa menghadapi masalah itu dengan senyuman.

Eiits.. bukan berarti aku ingin menyederhanakan atau meremehkan bahkan menganggap masalah itu tidak ada.. Toh, aku merasa sudah memposisikan semuanya pada kondisi yg seharusnya.. (maaf ya, aku ga mau merinci masalahnya.. toh tulisanku ini ga fokus ke sana..)

Kitabahas soal bahagia-bahagianya aja yaah… hehe…

Terlepas dari beberapa pihak atau person di kantor yg ‘bermasalah’, aku pribadi merasa bersyukur diberi kesempatan oleh Allah utk beberapa saat bersama-sama tmn dan sahabat2 yg menyenangkan di kantor ini…

Ada Pak Agusdin yang selalu bisa memahami kondisiku dan kondisi tmn2 yg lebih dulu meninggalkan kantor ini.

Ada Mas Syarif, pemasok berita internasional di ‘situs berita Islam terdepan’ kami. Mas Syarif jg bs memahami posisiku dan sikapku sejauh ini… Mas Syarif jg sering kasih masukan… (termasuk jurus2 menaklukan hati akhwat pujaan…ala mahasiswa mesir….hihihi….ini mah off the record)

Ada lagi Fahmi. Si Reporter yg bisa saja tiba-tiba menghilang. Kl sdh begini, biasanya aku cari dia di warung kopi sebelah. Hampir 80% kemungkinan Fahmi ketemu disana.. hehe.. eya, ga nyangka loh.. dari mulutnya, tak hanya keluar asap rokok yg mengepul, tp juga petuah2 bijak penuh pilosopis (pake p ya… hehe)

Juga ada Si Jamil, sang OB dari bumi Sriwijaya… Wohoho… biar pun OB.. dia ga pernah terima kl ada yg mw ‘nginjek’2 dia….. Darah wong kito Plembangnya masih mengalir deras dlm dirinya..wews…

Memang sih masih ada banyak lagi tmn2 kantor yg lain, termasuk beberapa tmn yg sudah keluar sebulan yg lalu. Tapi terus terang, nama-nama yg aku sebutin di atas adlh orang2 terdekatku yg menemani terutama di hari2 terakhirku.. eh di hari2 terindahku… =)

Jujur lagi nih, sebenarnya aku ga mau mengakhiri kebersamaan ini. Masih ada asa, juga obsesi yg belum kesampaian. Tapi sudahlah.. karena hidup adalah pilihan.. kita pun dituntut bertanggung jawab menerima konsekuensi setiap pilihan kita… Aku pun memilih untuk resign…