
Tapi, Shrek ternyata salah. Ketika ramuan itu mensyaratkan bahwa tepat tengah malam si peminumnya harus dicium kekasihnya supaya ramuan itu berfungsi abadi, justru sang Putri tidak mau menciumnya. Sang Putri lebih menginginkan suaminya yg dulu. Si Ogre yang hijau dan apa adanya.
Tmn2 yg sdh pernah nonton film Shrek pasti langsung bs menangkap pesan dari film ini. Cukup sederhana memang, tapi sangat mengena. Ya, berbahagialah dg apa adanya.
Mungkin selama ini kita terlalu sibuk mencari-cari hakekat kebahagiaan. Tak sedikit di antara kita yg berusaha mencari rekayasa ramuan “Happiness Ever and After” supaya mendapatkan kebahagiaan abadi. Tapi sygnya smua itu justru kelihatan dibuat-buat. Tampilan fisik kita permak di sana-sini, supaya orang yg melihat kita memperhatikan dan memuji kita. Dan kita merasa bahagia karenanya.
Kita pun mencoba menutupi kekurangan-kekurangan yg kita anggap akan mengurangi bahkan menghalangi kita utk bahagia. Aksi tipu-menipu tak ketinggalan kita lakukan. Sampai2 kita kehilangan jati diri kita, dan menjadi orang lain. Pertanyaannya, apakah dengan itu semua kita telah benar2 mendapatkan kebahagiaan itu??
Oh no... ternyata tidak. Karena ternyata kebahagiaan itu ada pada diri kita yg apa adanya. Keikhlasan dan rasa syukur kita justru menjadi jalan pintas yg menghantarkan kita pada hakekat kebahagiaan itu sndiri. Kebahagiaan tdk pernah mensyaratkan kita berpenampilan fisik yg direkayasa. Kebahagiaan tak semata milik orang-orang yg kita pandang sempurna. Kebahagiaan jg tak selamanya sebanding lurus dg pemilikan materi yg berlimpah. Karena fakta byk membuktikan org2 seperti itu tak selamanya berbahagia.
So, sudahkah kita benar2 mengejar kebahagiaan yg sesungguhnya?
1 komentar:
Mensyukuri apa yang telah dianugerahkan kepada kita dengan memanfaatkannya di jalan kebaikan adalah jalan kebahagiaan. Apapun kondisi yang ada di luar diri kita tidak akan bisa merampas kebahagiaan kita kecuali bila kita mengijinkannya. Artinya bagaimana kondisi luar (wajah, kekayaan, dsb) seharusnya jangan dijadikan penghalang untuk berbahagia. Jangan biarkan itu semua menjadi belenggu bagi kita untuk bermesra-mesra dengan sumber kebahagiaan sejati. Allah SWT. Ala bidzdzikrillahi tathmainul qulub.
Baca juga tulisan saya di http://langgeng-basuki.blogspot.com/
Posting Komentar