
Setiap orang bisa mengambil peran sebagai sang pengompor… orang yang mengompori, memanasi atau pinjam istilah teman dlu di kampus, tukang gosok-gosok. Atw kl mw lebih halus bahasanya ya orang yg memberikan motivasi, semangat dan mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu.
Dan semalam, aku pun dikompor2in. Ga tanggung2, ada 2 orang yg berusaha ngompor2i diriku. Hal itu dilakukan di depan 2 orang lagi yg hanya mesam-mesem. Lokasi kejadian ada di warung pojok-ku tercinta..hehe...
Mas Ujang, yg memang beberapa hari terakhir ini rajin ngomporin aq, memulai prosesi kompor-mengompori malam itu.
Mas Ujang : Ihsan itu ga yakin aja... Padahal kerja udah... jadi pengusaha kelontong pula.... tunggu apa lagi?
Pelaku pengompor kedua bernama Jamil. Dia yg memang sudah punya rencana yang mantap untuk segera melepas masa lajangnya itu.
Jamil : San, buruan nikah, biar agamanya semakin diluruskan. *jujur, aq ga ngerti maksudnya, kl agamanya digenapkan mgkn aq lebih nyambung*
Untungnya, proses mengompori ini tidak berlangsung lama. Bunyi derum motor Mas Anto mengingatkan aq untuk segera meninggalkan medan laga yg sudah mulai memanas itu =p
Tapi, besar kemungkinan, kl aq ketemu mereka lagi di lain kesempatan, mereka akan mencoba ngompor2in lagi apalagi kl mereka merasa aq belum cukup terkompori shg mnjadi panas dan melakukan apa yg mereka kompori.
Masalahnya, kl kelamaan n keseringan malah bisa2 kompornya meledug!
=p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar